Pages

Minggu, 07 Maret 2010

Menentukan Pola Belajar Anak

Setiap anak memiliki pola belajar yang berbeda-beda. Jika pola yang dterapkan tidak sesuai dengan karakter si anak maka anak akan sulit untuk menerima pelajaran.

"Tak jarang orangtua memaksakan anaknya mengikuti les yang tidak diminati anak. Jika orangtua tidak bisa mengenali potensi bakat, motivasi, karakter dan gaya belajar anak maka akan sulit untuk memberi stimulus dan pengarahan yg tepat," ujar Andrian Benny Hidayat, Direktur Psycho-biometric
Lab R&D Talent Spectrum & DIC Fingerprint Analysis.


A. Gaya belajar visual
1. Cenderung menggunakan indera penglihatan
2. Lebih suka membaca
3. Peka terhadap warna
4. Duduk tenang saat belajar di tengah situasi yang ribut
5. Biasanya akan melihat orang lain terlebih dahulu sebelum bertindak.

Kendalanya
1. Tak suka berbicara di depan umum
2. Kurang mengingat info yang diberikan secara lisan.

Cara menstimulasinya
1. Memintanya untuk membayangkan objek yang sedang dipelajari
2. Meningkatkan motivasi serta percaya dirinya.


B. Gaya belajar auditory
1. Mudah ingat dari apa yang didengarnya
2. Senang dibacakan
3. Mudah mempelajari bahas asing
4. Dapat membaca dengan baik sehingga ia bisa mengingat dengan baik apa yang baru dibacanya karena secara otomatis ia mendengarkan suaranya sendiri.

Kendalanya
1. Cenderung banyak omong
2. Tak bisa belajar dalam suasana ribut
3. Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya.

Cara menstimulasinya
1. Bisa dengan melibatkannya dalam kegiatan diskusi
2. Melakukan review secara verbal
3. Memberinya pujian secara lisan.


C. Gaya belajar kinestetik
1. Gemar menyentuh sesuatu yang dijumpainya
2. Menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
3. Banyak gerakan fisik dan koordinasi tubuh yang baik
4. Saat membaca menunjuk kata-katanya dengan jari tangan
5. Unggul dalam olahraga dan keterampilan tangan
6. Menggunakan gerakan tubuh saat mengungkapkan sesuatu.

Kendalanya
1. Sulit mempelajari hal yang abstrak
2. Anak tak bisa duduk diam saat belajar
3. Energinya cukup tinggi sehingga jika tak disalurkan dapat berpengaruh pada konsentrasi belajarnya.

Cara menstimulasinya
1. Bisa dengan belajar di sekolah yang menganut sistem active learning
2. Belajar dengan menggunakan model peraga
3. Bebaskan beraktifitas sebelum belajar
4. Berikan reward dengan memberinya kesempatan untuk melakukan kegiatan yang disukainya.


"Selain pola belajar yang tepat ada juga faktor lain yang dapat mempengaruhi yaitu motivasi, lingkungan dan juga guru yang mengajar," ujar Andrian.

Andrian menceritakan ada murid yang memiliki bakat musik tapi nilai musiknya selalu jelek. Ternyata setelah diselidiki ia tidak suka dengan gurunya.

"Dengan memahami potensi bakat anak, kita sebagai orangtua dapat tahu cara terbaik yang bisa ditempuh anak untuk mencapai prestasinya. Selain itu bakat yang lebih kuat dapat dikembangkan dengan tenaga dan biaya serta waktu yang lebih efisien," tambahnya.





TwitterFacebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar